Jumat, 16 September 2011

dyeing zat warna direk


Zat warna direk merupakan senyawa azo yang mengandung gugusan
sulfonat sebagai gugusan pelarut.
Zat warna direk adalah zat warna yang dapat mencelup serat selulosa secara
langsung.selain disebut sebagai zat warna substantive karena dapat terserap baik
oleh selulosa, zat warna direk juga sering disebut sebagai zat warna “ garam “ hal
itu dikarenakan dalam proses pencelupannya selalu harus ditambahkan garam
untuk mempercepat penyerapannya.
Kesimpulan : pada pokoknya penambahan elektrolit ( garam ) kedalam larutan
celup zat warna direk adalah untuk memperbesar jumlah zat warna yang terserap
oleh serat, meskipun zat warna akan mempunyai kepekaan yang berbeda. Semakin
besar / banyak garam yang ditambahkan maka warna yang dihasilkan dari proses
pencelupan dengan zat warna direk akan semakin tua.
Selulosa didalam larutan mempunyai muatan negative paPencelupan Kapas dengan Zat Warna Direk
Pencelupan adalah proses pemberian warna yang merata pada suatu bahan
dan keadaannya kurang lebih permanen, dan sebagai bahan pewarna digunakan zat
warna.
Mekanisme Pencelupan
Menurut teori pencelupan, perpindahan zat warna dari larutan ke dalam
serat terjadi secara bertahap :
1. Difusi zat warna dalam larutan
Didalam larutan zat warna direk berbentuk molekul tunggal dan
beragregat. Molekul-molekul ini dalam keadaan gerak dan tidak mempunyai
arah tertentu. Gerakan secara terarah akan terjadi jika ada gaya penggeraknya.
Gaya penggerak ini dapat disebabkan karena adanya gradien konsentrasi dalam
larutan atau perbedaan pontensial elektro statik dibagian-bagian tertentu di
dalam larutan. Gerakan yang ditimbulkan oleh adanya perbedaan konsentrasi
tersebut disebut difusi.
Difusi merupakan proses pemindahan dengan adanya proses difusi
maka akan terjadi proses pemindahan zat warna dari bagian larutan yang
berkonsentrasi tinggi kebagian yang berkonsentrasi rendah.
2. Adsorpsi zat warna ke permukaan serat
serat dalam larutan cenderung bermuatan negatif, demikian pula zat
warna direk dalam larutan juga bermuatan negatif. Dengan demikian akan
terjadi gaya tlak menolak antara zat warna dengan serat.
Agar zat warna dapat menempel pada permukaan serat, maka zat warna
harus dapat melampaui beberapa rintangan, yaitu :
a. Rintangan muatan adalah rintangan yang dialami oleh butir zat
warna direk untuk melekat pada permukaan serat karena adanya gaya tolak
menolak antara butir zat warna dengan serat.
b. Rintangan entropi adalah rintangan yang dialami oleh butir zat
warna direk untuk melekat pada permukaan serat karena pengarahan
molekul zat warna kurang. Posisi butir zat warna direk dipermukaan serat
harus sejajar dengan sumbu serat.

3. Difusi zat warna ke dalam serat
Adsorpsi zat warna pada permukaan serat menyebabkan konsentrasi
dipermukaan serat menjadi tinggi, sedangkan di dalam serat konsentrasi mulamula
adalah nol. Apabila butir-butir zat warna tersebut mempunyai energi
untuk masuk ke dalam serat maka akan terjadi proses pemindahan zat warna
dari permukaan serat ke dalam serat.
Mula-mula butir zat warna dalam bentuk molekul tunggal atau agregat
kecil masuk ke dalam serat melalui daerah amorf. Dengan bantuan panas serta
mengembangnya kapas, maka butir-butir zat warna akan masuk lebih cepat dan
bermigrasi ke bagian kristalin lewat antar molekul selulosa.
4. Ikatan zat warna dengan serat
Setelah berada dalam serat, kemudian zat warna tersebut mengadakan
ikatan hidrogen dengan serat. Ikatan hidrogen terjadi antara gugus-gugus yang
bertindak sebagai pembri elektron atau gugus-gugus yang mengandung
hidrogen dan dapat mengadakan ikatan hidrogen dalam zat warna dengan
gugus-gugus hidroksil didalam serat.
Ikatan hidrogen antara serat dengan zat warna terjadi dalam dua bentuk,
yaitu :
a. Bentuk ikatan anatara gugus hidroksil serat dengan gugus pemberi
elektron dalam zat warna. Dalam hal ini gugus hidroksil serat akan
bertindak sebagai pemberi hidrogen.
b. Bentuk ikatan antara gugus hidroksil serat dengan gugus yang
mengandung hidrogen dan dapat mengadakan ikatan hidrogen yang
terdapat pada warna. Dalam hal ini unsur oksigen dari gugus hidroksil serat
akan bertindak sebagai pemberi elektron dan gugus zat warna sebagai
pemberi hidrogen.da permukaannya, tidak
akan bias trcelup dengan zat warna direk yang juga bermuatan negative. Akan
tetapi, dengan penambahan elektrolit, maka dapat mengurangi / menghilangkan
muatan negative dalam larutan tersebut. Sehingga pada jarak yang cukup dekat,
molekul – molekul zat warna akan tertarik karena gaya – gaya van derwalls /
ikatan hydrogen yang telah dapat bekerja dengan baik.


Tidak ada komentar: